Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengajak perempuan untuk terus maju dalam melakukan perjuangan, baik dari segi memajukan pendidikan, kesehatan, agama, maupun ekonomi.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di Aula K.H Mas Mansyur gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), dalam rangkaian acara resepsi Milad ke-105 Aisyiyah pada Sabtu (20/8/2022).
Menurutnya perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata, kaum hawa juga memiliki kesempatan untuk berkembang dan maju.
“Perempuan tidak bisa disepelekan. Bahkan, dalam ajaran agama Islam, yang pertama harus dihormati adalah ibu, dan itu disebut sebanyak 3 kali terlebih dahulu. Artinya, perempuan tidak bisa dikatakan lemah,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Ia juga mengatakan Aisyiyah menjadi bukti bahwa kaum perempuan tidak lemah. Melalui Aisyiyah, perempuan dapat berproses, mengembangkan potensi, dan dapat menggerakkan perubahan yang lebih baik.
Lanjut dia, Aisyiyah yang telah mengabdi selama 105 tahun untuk masyarakat, bangsa dan agama telah menjadi bentuk perjuangan yang luar bisa.
“Pengabdian yang dilakukan oleh Aisyiyah ini sudah sangat panjang, dan itu merupakan perjuangan yang luar biasa,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, dalam budaya yang ada sekarang ini, memang masih banyak yang menempatkan perempuan di second class society. Namun menurutnya, Aisyiyah akan terus menjadi motor pergerakan untuk menunjukkan bahwa perempuan mampu untuk maju.
“Kadang memang masih ada kultur yang dominan polanya, seolah-olah penghormatan dan penghargaan itu menempatkan perempuan di second class society. Tapi, apa yang dilalukan oleh Aisyiyah ini adalah power untuk menyampaikan bahwa perempuan juga memiliki kesempatan untuk eksplor dan memaksimalkan potensinya,” tegasnya.
Di akhir sambutan, ia juga mengatakan bahwa peradaban yang cerah dapat dibentuk mulai dari kecil.
“Kalau kita mau bicara peradaban, membentuknya ya dari sejak lahir, kecil, kemudian PAUD. Membangun keberadaban dan kesantunan. Jadi, betapa pentingnya membangun peradaban melalui peran-peran guru mulai dari PAUD,” imbuhnya.
Kemudian, ia berharap melalui Aisyiyah, pikiran-pikiran jernih, program-program strategis akan terus berjalan, baik di tingkat jajaran pimpinan pusat, wilayah, cabang, maupun ranting, untuk perjuangan dan pengabdian yang terus hidup.(ris/dfn/ipg)